Selasa, 21 September 2010

Virtual Habitat


Dengan melihat Virtual Habitat https://www.mos.org/fireflywatch/virtual_habitat, Anda dapat mempelajari Warna Kedipan (Flash Color), Pola Kedipan (Pattern) dan Lokasi (Location). Setelah melihat Virtual Habitat kami sangat mengharapkan Anda dapat mengirimkan informasi apabila melihat Kunang-kunang di daerah Anda. Kirimkanlah informasi tentang:
  1. Nama Anda
  2. Nama Kota
  3. Lingkungan Penglihatan: Sawah, Pinggiran Sungai, Hutan, Rawa, Halaman Rumah
  4. Tanggal/bulan/tahun:
  5. Waktu:
  6. Jumlah: =>5, >10, >20, >50, >100

Kirimkanlah informasi tersebut ke selamatkan.kunangkunang@gmail.com

Informasi Anda akan sangat berguna bagi penelitian Program Selamatkan Kunang-kunang.

Terima kasih atas partisipasinya.

Senin, 20 September 2010

5 langkah membantu Kunang-kunang


1. Jangan gunakan pupuk kimia pada rumput atau di taman Anda.
Kita harus melihat kunang-kunang sebagai orang dewasa, kedipan cahaya merupakan sinyal komunikasi antar mereka. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa telur dan larva kunang-kunang hidup di tanah, tepat di bawah permukaan. Pupuk kimia mengakibatkan peningkatan kadar garam pada tanah dan garam dapat mematikan pertumbuhan telur dan larva kunang-kunang. Bahkan, larva kunang-kunang hidup dan makannya tergantung dari organisme seperti siput dan cacing. Coba pikirkan - cacing tanah memakan tanah yang disiram dengan pestisida kemudian larva kunang-kunang memakan cacing.  Hal tersebut sangat membahayakan bagi kunang-kunang.

 
2. Minimalkan penggunaan pestisida.
Kunang-kunang adalah serangga sehingga penggunaan pestisida berdampak buruk pada kehidupannya. 


3. Memotong rumput seminimal mungkin.
Cukup dengan halaman rumput yang terawat. Meskipun Anda mungkin tidak melihat mereka, kunang-kunang menghabiskan hari istirahat di antara rumput. Semakin sering Anda memotong, maka semakin kecil kemungkinannya kunang-kunang akan merumput.  Anda akan merasa senang bahwa sekecil apapun halaman  rumput Anda, maka hal tersebut akan membantu kehidupan satwa liar, terutama kunang-kunang.



4. Tanamlah tumbuhan semak dipekarangan Anda.
Ciri-ciri rumah jaman sekarang adalah dikelilingi oleh banyak halaman, dihiasi dengan hijau semak dan beberapa satu, dua pohon, dan sama sekali tanpa sampah daun. Kunang-kunang memererlukan tempat untuk menyembunyikan dan hinggap, serta membutuhkan habitat yang lembab. Makanan larva kunang-kunang adalah siput, keong, cacing, dan makhluk lain yang hidup ditempat lembab. Tinggalkan beberapa sampah daun atau sampah kebun lain diatas tanah, yang akan menjaga tanah di bawahnya lembab dan gelap. Tanam lah pohon perdu dan semak-semak sebagai tempat bertenggernya kunang-kunang dewasa.



5.Matikan lampu halaman selama musim kunang-kunang.
Para ilmuwan menduga bahwa pencahayaan buatan dapat mengganggu dengan musim kawin kunang-kunang karena mereka menggunakan kedipan cahaya untuk saling menarik pasangannya. Lampu teras, lampu taman, dan bahkan lampu jalan dapat mengganggu kunang-kunang untuk menemukan satu sama lain. Kunang-kunang yang aktif sejak senja hingga tengah malam, sehingga paling tidak, meminimalkan penggunaan lampu selama jangka waktu tersebut. 



6. Bergabung dalam Program Pelestarian Kunang-kunang
Saat ini kami sedang menyusun sebuah Rencana Aksi Pelestarian Kunang-kunang. Kami sangat berharap Anda dapat bergabung bersama kami pada waktu yang akan datang. Kirimkan alamat email anda ke selamatkan.kunangkunang@gmail.com sebagai dukungan terhadap program ini.

Lingkungan Hidup Kunang-kunang


Kunang-kunang hidup di berbagai habitat. Banyak spesies hidup di hutan, ladang atau di keduanya. Beberapa tinggal di daerah yang lebih kering, tetapi mereka biasanya mengikuti musim hujan. Kunang-kunang yang ditemukan di seluruh dunia, dari Utara dan Amerika Selatan ke Eropa dan Asia.

Sebagian besar spesies kunang-kunang memiliki satu kesamaan: air. Mereka tinggal di dekat kolam, sungai, rawa, sungai dan danau, tetapi mereka tidak membutuhkan banyak air. Kolam dan daerah tangkapan air yang kecil sudah cukup untuk kehidupan kunang-kunang.

Para ilmuwan belum benar-benar yakin tentang makanan kunang-kunang. Kemungkinan karena pakan larva kunang-kunang dan dewasa adalah berbeda. Larva diyakini karnivora, hidup dari serangga kecil, siput dan siput. Kunang-kunang dewasa juga dapat hidup pada serangga lain, serta serbuk sari dan tanaman, tapi mungkin juga beberapa sjenis tidak makan apapun, umur merekapun hanya beberapa minggu saja. Tetapi para ilmuwan percaya kunang-kunang berkembang di daerah basah karena makanannya ada disana, termasuk serangga, larva serangga, siput dan siput. 




Sabtu, 18 September 2010

Hilangnya Kunang-kunang

 


Mengapa Kunang-kunang Menghilang?
 

Tidak ada yang tahu pasti. Namun para peneliti menunjuk pada dua faktor utama: peningkatan aktivitas manusia dan polusi cahaya.

Kebanyakan spesies kunang-kunang berkembang sebagai larva di kayu yang membusuk didalam hutan, di pinggir kolam dan sungai. Mereka lahir, tumbuh dan mati disekitar tempat mereka lahir. Beberapa spesies lebih senang dengan lingkungan yang berair dan beberapa dapat ditemukan di daerah yang lebih kering-tapi kebanyakan ditemukan di ladang, hutan dan rawa-rawa.

Masalahnya adalah bahwa dibanyak tempat,  seperti hutan, sawah, kebun, danau dan rawa sudah berubah peruntukannya. Demikian juga dengan sungai-sungai yang digunakan untuk transportasi dengan bunyi mesin kapal yang membisingkan. Hal tersebut berakibat hilangnya kunang-kunang atas nama pembangunan dan komersialisasi. Polusi dan peningkatan penggunaan pestisida juga ikut memberikan kontribusi menghancurkan habitat alam kunang-kunang dan mangsa alami mereka. Meningkatnya jumlah penduduk juga diyakini mengganggu habitat kunang-kunang. Studi-studi ilmiah yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir, membuktikan asumsi tersebut. 


Beberapa daerah yang pernah memiliki banyak kunang-kunang dan memperoleh manfaat dengan menjalankan aktifitas wisata kunang-kunang di rawa dan hutan- kini telah ditiadakan karena populasi kunang-kunang telah turun.